Pagar Lara
Sunday, September 21, 2003

senja pantai


alangkah mesranya matahari berpamit kepada pantai
baris rapi camar merias atap langit jingga
keluh-kesah gemuruh ombak samudera tiada akhir,
sebagai kesan merajuk akan bujuk-rayu nafas sepoi
alunan melodi suling membuat tepian karang turut berdawai,
diiring suara langkah kaki seorang 'lelaki senja' yang datang mendekat,
menutur-sapa dengan penuh kehangatan

senja pantai...
begitu kaya akan pesona romansa yang tiada henti meromantika,
'sejuta' impian didalam 'sejuta' keajaiban nuansa klasik akan kehidupan
kerlap-kerlip pasir berkilau diantara siulan pohon kelapa,
menyampaikan sepucuk lembaran undangan kepada malam

hingga akhirnya...
sang malam pun datang untuk menyampaikan seungkap pesan:
"PULANGLAH ENGKAU KERUMAH..."
"KAR'NA ADA KELUARGA YANG T'LAH MENUNGGUMU,"
"BERSENDAWA DIDALAM KEAKRABAN CENGKERAMA"
"PULANGLAH..."


dan 'seribu' kenangan tak akan pernah habis
disini...
senja pantai...



08:15
20 september 2003
saturday


EdSeN mendesahkan halimun pada: Sunday, September 21, 2003



Saturday, September 13, 2003

rindu, marah, sakit-hati, dendam


tak segugus makanan yang bisa kudapat didapurmu
perut ini masih lapar akan cinta
sampai kapan lidah kering ini meronta akan dahaga kecupan?
aku berjalan sendiri dalam labirin kosongmu.
terasa mencekam dalam ketakutan
aku juga menangis dilapanganmu
dan mengayuh perahu kesepian diatas lautan airmata
rindu
marah
sakit-hati
dendam

"bisakah engkau sisihkan seamplop cinta untukku?"



00:15
14 september 2003
sunday

EdSeN mendesahkan halimun pada: Saturday, September 13, 2003



Sunday, September 07, 2003

tujuh hari kelam


senin...
tuan mendung datang melambaikan selendang kelabu
sapuan badai mengundang deras hujan,

selasa...
nasib sial menghapus keberuntungan
menyerahkan tubuh tuk dithabis sebagai "budak cinta",

rabu...
tiga hari berlalu sang surya bersembunyi dibalik abu langit
luruhnya kelopak bunga pun mulai terlihat disepinggir jalan kota,

kamis...
hari pemberontakan yang tak pernah tercatat dalam kamus sejarah
sesosok pengangguran yang menggila akan seumur kebosanan,

jum'at...
warna kehidupan yang memudar
tak pernah tahu kemana perginya
separuh jiwa yang membawa sisa desah nafas,

sabtu...
pekatnya halimun membasahi sesaknya paru-paru
firasat akan "tujuh hari kelam"
mimpi buruk dunia yang menjelma neraka hijau

minggu...
banjir emosi yang menghanyutkan bendungan jiwa
namun mengapa hingga detik ini hujan masih belum berhenti?
aku mulai merasa kesakitan,
sakit... sakit sekali.



20:25
7 september 2003
sunday


EdSeN mendesahkan halimun pada: Sunday, September 07, 2003



desah didalam halimun membuta.....


menggigil aku dalam desah amat panjang, ringan terasa bagai seutas kertas layang!!! sepasang bola mata membuta dalam terjang... dengan tak tampak aku pun ikut terbang, tak ada seekor keledai pun yang bisa ku tunggang. hanya bersama halimun aku pun akan berjuang. melewati dinasti demi dinasti nan merintang, membuyar badai demi badai kian menantang!!! sampai tiba di dermaga terakhir peluang... maka sembari beristirahat maka luka tak berguna akan kubuang!!!!!



pesan & kesan


~*"Ruang Bilik Kamar EdSeN"*~



tulisan kemarin


05/01/2003 - 06/01/2003
06/01/2003 - 07/01/2003
07/01/2003 - 08/01/2003
08/01/2003 - 09/01/2003
09/01/2003 - 10/01/2003
10/01/2003 - 11/01/2003
11/01/2003 - 12/01/2003
12/01/2003 - 01/01/2004
01/01/2004 - 02/01/2004
02/01/2004 - 03/01/2004
03/01/2004 - 04/01/2004
04/01/2004 - 05/01/2004
06/01/2004 - 07/01/2004
09/01/2004 - 10/01/2004
01/01/2005 - 02/01/2005
04/01/2005 - 05/01/2005



butanya halimun didalam desah.....


seperti elang, halimun kian menjelang... membawa pergi seribu pejuang, yang telah lelah berperang!!! niscaya akan kembali kedamaian hijaunya padang, yang pernah hilang, oleh lautan luka yang terbentang, yang memakan semua siang... kini hamparan kebahagiaan pun terpampang, disekitar tubuh yang kian melayang, semakin tinggi terbang dan terbang.....


Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.comGet awesome blog templates like this one from BlogSkins.com